Ketika Anak Bertanya
Tentang Sang Buddha dan Ajarannya
(Sumber: Ketika Anak Bertanya (tentang Sang Buddha dan Ajarannya)
Diterbitkan oleh: Sangha Theravada Indonesia, Edisi Pertama, Maret 2000
Editor: Sukhemo Mahathera MA, Uttamo Thera, Penyusun : Dharma K. Widya)
Diterbitkan oleh: Sangha Theravada Indonesia, Edisi Pertama, Maret 2000
Editor: Sukhemo Mahathera MA, Uttamo Thera, Penyusun : Dharma K. Widya)
TENTANG SANG BUDDHA
- Siddhattha adalah anak seorang raja, tapi mengapa lahirnya di hutan ?
Pangeran Siddhattha terlahir di sebuah taman bunga yang indah yang disebut Taman Lumbini. Ini terjadi karena ketika tiba saat untuk melahirkan, sesuai dengan kebiasaan saat itu Ratu Mahamaya kembali ke rumah orangtuanya untuk melahirkan di sana. Namun di tengah perjalanan ketika beristirahat di taman itu Ratu melahirkan. Kelahiran para Buddha merupakan sebab kebahagiaan. Pembabaran Ajaran Benar merupakan sebab kebahagiaan. Persatuan Sangha merupakan sebab kebahagiaan Dan usaha perjuangan mereka yang telah bersatu merupakan sebab kebahagiaan (Dhammapada 194) - Mengapa Pangeran Siddhattha waktu lahir sudah bisa jalan ?
Hal ini karena pada saat kelahiran itu Pangeran Siddhattha merupakan seorang bodhisatta (calon Buddha) yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan manusia pada umumnya. - Mengapa pangeran Siddhattha memilih menjadi Buddha daripada membina rumah tangga?
Pangeran Siddhattha sangat mencintai keluarganya, tetapi beliau memilih menjadi Buddha karena cinta kasih-Nya kepada semua makhluk agar semuanya dapat mencapai Kebebasan dan terlepas dari penderitaan. Cinta kasih yang sedemikian besar itu membuatnya rela mengorbankan dirinya sendiri maupun keluarga yang dicintainya demi kebahagiaan semua makhluk. - Mengapa Pangeran Siddhattha bisa mencapai Penerangan Sempurna?
Pangeran Siddhattha bisa mencapai Penerangan Sempurna sebagai hasil dari usaha yang dilakukan sejak beliau bertekad untuk menjadi seorang Buddha di hadapan Buddha Dipankara pada masa yang telah lama sekali. Setelah itu sebagai seorang calon Buddha (boddhisatta), beliau melaksanakan paramita (kebajikan) dalam banyak sekali kelahiran sampai akhirnya terlahir sebagai Pangeran Siddhattha. - Apa arti kata Buddha?
Kata Buddha berarti “Yang telah Bangun” atau “Yang telah Sadar”, yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. - Apakah boleh orang perempuan menjadi Buddha ?
Di dalam agama Buddha, tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan karena kelahirannya karena seorang laki-laki dapat terlahir kembali menjadi perempuan dan sebaliknya. Seorang laki-laki atau perempuan dapat saja bercita-cita menjadi Buddha, hanya pada saat akan mencapai keBuddhaan maka ia harus dalam kelahiran sebagai seorang laki-laki. - Apakah Sang Buddha bisa terbang ?
Sang Buddha tentu saja bisa terbang. Ini terdapat dalam berbagai kisah dalam kehidupan Sang Buddha. Misalnya ketika suatu kali Sang Buddha ingin menyeberangi sungai tetapi tidak mempunyai uang untuk membayar tukang perahu, maka beliau melintasi sungai itu dengan terbang di atas air. - Apakah Sang Buddha memiliki kesaktian?
Sang Buddha memiliki abhinna (kemampuan batin luar biasa), di samping itu Sang Buddha pun memiliki kemampuan yang hanya dimiliki oleh seorang Buddha yaitu dari sebelah tubuh-Nya dapat memancarkan api sedangkan pada saat yang sama sebelah tubuh yang lain memancarkan air. Sebagai seorang Buddha beliau tidak dapat dibunuh oleh siapa pun juga. Catatan:
Seseorang yang telah mencapai tingkat tertentu dalam meditasi dapat memiliki kemampuan batin luar biasa (abhinna) yaitu :
– iddhi (kesaktian) misalnya kemampuan untuk terbang, mengubah diri, berjalan
di atas air dan sebagainya
– kemampuan untuk mendengar suara dari alam lain
– kemampuan untuk membaca pikiran makhluk lain
– kemampuan untuk melihat alam-alam halus dan muncul-lenyap-nya makhluk-
makhluk yang bertumimbal lahir sesuai dengan kammanya masing-masing
– kemampuan untuk mengingat tumimbal lahir yang lampau
– kemampuan untuk melenyapkan kekotoran batin dalam dirinya yang
membimbing ke arah kesucian tertinggi - Apakah Sang Buddha sayang pada ibunya ?
Ibu Sang Buddha meninggal tujuh hari setelah melahirkan dan terlahir kembali sebagai seorang dewa di surga Tusita. Untuk menyatakan kasih sayang-Nya kepada ibu-Nya itu, Sang Buddha datang menemui ibu-Nya tersebut dan mengajarkan Dhamma sehingga ibu-Nya dapat mencapai kesucian. Itulah wujud rasa sayang dan terima kasih yang tertinggi yang dapat diberikan seorang anak kepada orangtuanya. - Mengapa kaki Sang Buddha ada gambarnya ?
Hal itu merupakan salah satu tanda Manusia Agung yang terdapat pada seorang Buddha. - Mengapa Mara berani menggoda Sang Buddha ?
Mara adalah suatu makhluk jahat yang mempunyai kesaktian, maka ia berani menggoda Sang Buddha. Namun ternyata segala kesaktian dan kemampuannya tidak dapat mengganggu ataupun menggoyahkan batin Sang Buddha. - Mengapa Sang Buddha suka menolong orang ?
Sang Buddha adalah seseorang yang penuh belas kasihan kepada semua makhluk. Sejak kecil beliau selalu menyayangi semua makhluk. Oleh karena itulah setelah menjadi seorang Buddha beliau mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengajarkan ajaran yang membimbing semua makhluk untuk mencapai kebebasan dan kebahagiaan. - Apakah Sang Buddha akan menolong kita kalau kita sedih ?
Sang Buddha telah wafat dua ribu lima ratus tahun yang lalu, maka tentu saja secara langsung tidak dapat menolong kita kalau kita sedih. Tetapi apabila kita mempelajari dan melaksanakan apa yang beliau ajarkan, maka kesedihan kita akan berkurang dan kita akan menjadi lebih berbahagia. - Kalau kita minta sesuatu apakah Sang Buddha akan memberikannya ?
Sang Buddha tentu tidak dapat memberikan segala sesuatu yang kita minta. Tetapi Sang Buddha mengajarkan bahwa untuk mendapat sesuatu seseorang harus berusaha dengan sungguh-sungguh. Kita akan mendapat sesuatu yang baik apabila kita berbuat kebaikan. Ini berarti setiap orang akan mendapat sesuatu sesuai dengan apa yang telah dilakukannya. - Di mana kita bisa bertemu Sang Buddha ?
Pada saat ini kita tidak dapat bertemu dengan Sang Buddha karena Sang Buddha telah wafat. Tetapi Sang Buddha menyatakan : “Barangsiapa melihat Dhamma, melihat juga Aku” yang berarti barang siapa yang ingin melihat Sang Buddha hendaknya mempelajari dan melaksanakan Dhamma ajaran Sang Buddha dengan sungguh-sungguh. - Apa fungsi patung Sang Buddha itu ?
Bagi umat Buddha, patung Sang Buddha berfungsi untuk mengingatkan mereka akan Sang Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna sehingga akan mendorong mereka untuk lebih berusaha sungguh-sungguh menjalani ajaran Sang Buddha untuk mencapai kebahagiaan. Para siswa Gotama telah bangun dengan baik dan selalu sadar. Sepanjang siang dan malam mereka selalu merenungkan sifat-sifat mulia Sang Buddha dengan penuh kesadaran (Dhammapada 296) - Mengapa kepala patung Sang Buddha ada bulatan-bulatan kecil ?
Pada waktu Pangeran Siddhattha meninggalkan istana, beliau memotong rambut. Rambut yang tersisa membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan arah lingkaran ke kanan. Maka pada kepala patung Sang Buddha ada bulatan-bulatan kecil. Hal ini merupakan salah satu dari tiga puluh dua tanda Manusia Agung yang terdapat pada diri seorang Buddha. - Mengapa patung Sang Buddha telinganya panjang dan kepalanya agak menjorok ke atas tidak seperti manusia biasa ?
Patung Sang Buddha tidaklah dibuat begitu saja, namun diusahakan sesuai dengan ciri-ciri seorang Buddha seperti yang terdapat dalam Kitab Suci. Oleh karena itu penampakan patung Sang Buddha agak berbeda dengan manusia biasa karena mencirikan seorang Manusia Agung. Salah satu tanda dari Manusia Agung adalah kepala yang bagaikan kepala berserban. - Mengapa patung Sang Buddha ada duduk, berdiri, tidur, dan sikap tangannya berbeda-beda ?
Patung Sang Buddha dibuat dalam sikap badan dan tangan yang berbeda-beda untuk menggambarkan posisi Sang Buddha dalam keadaan meditasi maupun untuk menggambarkan keagungan Sang Buddha. - Mengapa patung Sang Buddha duduk di atas bunga teratai ?
Patung Sang Buddha sering dibuat dengan bunga teratai di bawahnya karena bunga teratai melambangkan sesuatu yang tetap bersih tak ternoda walaupun tumbuh di tempat yang kotor. Demikian pula Sang Buddha adalah seorang makhluk suci yang batinnya tidak ternoda oleh kekotoran sekecil apapun meskipun hidup di dunia yang penuh dengan kekotoran batin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar