Kamis, 10 Desember 2015

Sejenak Mengenal Agama Buddha

Sejenak Mengenal Agama Buddha


Apakah agama Buddha itu?
Agama Buddha adalah suatu agama yang berdasarkan pada ajaran yang telah berusia 2540 tahun yang berasal dari Anak Benua India. Ajaran ini ditemukan dan diajarkan oleh Siddhattha Gotama setelah Beliau mencapai Pencerahan Sempurna (Penyadaran Penuh) dan kemudian Beliau dikenal dengan sebutan Sang Buddha. Saat ini, sekitar 475 juta orang di seluruh dunia menganut agama ini.

Apakah arti kata “buddha”?
Kata “buddha “berarti “yang telah sadar” atau “yang telah terjaga” atau “yang telah cerah”. Kata “buddha” berasal dari akar kata “budh” (terjaga, menyadari, memahami). Kata “budh” juga merupakan akar kata dari kata-kata seperti “bodhi”, “bodha”, “bodhati”, “buddhi” (budi). Kata “buddha” menjadi sebuah gelar untuk seseorang yang telah mencapai Pencerahan Sempurna.

Siapakah Sang Buddha?
Sebelum mencapai Pencerahan, Sang Buddha adalah seorang pangeran yang bernama Siddhattha Gotama dari Kerajaan Sakya. Beliau lahir di Lumbini (berlokasi di Nepal) pada 563 Sebelum Masehi. Pada usia 29 tahun Beliau menyadari adanya penderitaan dalam kehidupan meskipun hidup dalam kemewahan, sehingga Beliau memutuskan meninggalkan kehidupan duniawi-Nya untuk mencari jalan menuju ke kebahagiaan sejati. Setelah 6 tahun berjuang mempraktikkan berbagai cara penyangkalan diri secara keras yang berakhir dengan kegagalan, Beliau akhirnya menemukan “Jalan Tengah” untuk mengakhiri penderitaan dan mencapai Pencerahan menjadi seorang Buddha. Selama 45 tahun Beliau mengajarkan prinsip-prinsip “Jalan Tengah” yang juga disebut dengan Dharma atau Kebenaran, hingga akhirnya Beliau “mangkat” diusia 80 tahun.

Apakah Sang Buddha adalah tuhan?
Bukan. Sang Buddha bukanlah tuhan yang merupakan sosok pribadi pencipta dan penguasa alam semesta. Ia bukan titisan tuhan. Ia juga bukan seorang nabi yang diutus oleh tuhan.

Apakah Buddha adalah manusia?
Meskipun lahir di dunia manusia, Buddha adalah makhluk yang telah melakukan perubahan diri sehingga memiliki kondisi dan kualitas batin yang sempurna serta berbeda dengan manusia biasa. Ibarat seekor ulat yang melakukan perubahahan pada tubuhnya sehingga memiliki sayap, ia tidak lagi disebut sebagai ulat tetapi kupu-kupu. Begitu pula makhluk yang telah mencapai kesempurnaan batin tidak lagi disebut sebagai manusia atau dewa tetapi Buddha.

Apakah ajaran agama Buddha adalah sebuah filsafat?
Kata “filsafat” berasal dari kata dalam bahasa Yunani kuno yaitu “philosophia” yang berarti cinta (philo) kebijaksanaan (sophia). Jika berdasarkan pada pengertian ini, maka ajaran agama Buddha yang mengedepankan cinta kasih dan kebijaksanaan bisa dianggap sebagai sebuah filsafat.

Mengapa agama Buddha sering disebut juga dengan Buddhisme?
Isi ajaran agama Buddha yang mencakup permasalahan mendasar kehidupan yang berkaitan dengan realitas, eksistensi, pengetahuan, nilai, akal dan budi, dianggap oleh sebagian orang bersesuaian dengan pengertian dari filsafat atau “jalan hidup”. Oleh karena itu penggunaan akhiran “-isme” yang sering digunakan untuk menyebut sebuah ajaran filsafat dilekatkan pada kata “Buddha” sehingga membentuk kata “Buddhisme” sebagai sebutan lain untuk agama Buddha.

Apakah agama Buddha percaya akan adanya tuhan?
Hal ini tergantung pada pengertian dari kata “tuhan” yang dimaksud. Jika pengertian dari kata “tuhan” adalah sosok pribadi pencipta dan penguasa alam semesta yang menentukan kehidupan manusia, maka agama Buddha tidak mempercayai adanya tuhan yang seperti itu. Tetapi jika pengertian dari kata “tuhan” adalah hanya sebatas suatu kekuatan yang lebih tinggi dari kekuatan manusia, seperti Hukum Alam, maka agama Buddha mempercayainya.

Apakah umat Buddha menyembah patung (berhala)?
Tidak. Umat Buddha kadang terlihat bersujud kepada patung atau gambar Buddha bukan sedang memohon kepada patung atau gambar tersebut, tetapi melakukannya sebagai bentuk penghormatan terhadap simbol-simbol sifat-sifat suci dan agung dari Sang Buddha seperti cinta kasih, kebijaksanaan dan kedamaian, sehingga dengan demikian dapat selalu mengingat untuk mengembangkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimanakah Sang Buddha menyelamatkan kita?
Sang Buddha menyelamatkan kita dengan mengajarkan kita Dharma (Kebenaran) yang jika diterapkan akan mengubah hidup kita menjadi lebih baik dari sebelumnya dan yang menjadikan kita dewasa dalam spiritual sehingga mampu mengatasi penderitaan diri sendiri dan orang lain.

Apakah agama Buddha bersifat ilmiah?
Ilmiah berarti bersifat sains yaitu pengetahuan sistematis yang diperoleh dari suatu observasi (pengamatan), penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu. Inti ajaran agama Buddha yaitu Empat Kebenaran Mulia, sesuai dengan pengertian ilmiah tersebut karena dapat diobservasi, diteliti dan diuji serta dibuktikan oleh siapa pun. Bahkan Sang Buddha menasihatkan kita agar menguji ajaran yang Ia sampaikan.

Apakah agama Buddha adalah agama damai?
Jika pengertian dari kata “agama” berarti suatu ajaran atau sistem keyakinan, maka agama Buddha adalah agama damai karena agama Buddha berisi ajaran atau sistem keyakinan yang mengajarkan cara mencapai kedamaian sejati.
Perlu dibedakan antara “agama” sebagai ajaran dengan “umat beragama” atau “pemeluk agama” sebagai orang yang menerima suatu ajaran agama. Meskipun agama Buddha mengajarkan kedamaian, namun selama seseorang termasuk yang mengklaim diri sebagai umat beragama Buddha belum mempraktikkan ajaran Buddha secara baik dan benar sehingga masih ada kebencian, keserakahan, dan kebodohan batin dalam dirinya, maka akan masih dapat ditemukan konflik dan ketidakdamaian yang melibatkan dirinya, baik konflik terhadap dirinya sendiri maupun dengan orang lain.

Apa yang telah Sang Buddha ajarkan?
Selama 45 tahun Sang Buddha telah mengajarkan banyak hal, terutama mengajarkan tentang memahami penderitaan hidup dan cara mengatasinya yang tercantum dalam Empat Kebenaran Mulia.
Empat Kebenaran Mulia yaitu:
1. Kebenaran Mulia Tentang Dukkha (Penderitaan)
2. Kebenaran Mulia Tentang Penyebab Pembentuk Dukkha
3. Kebenaran Mulia Tenang Padamnya Dukkha
4. Kebenaran Mulia Tentang Jalan Yang Mengarah kepada Padamnya Dukkha.

Apakah terdapat aliran atau mazhab dalam agama Buddha?
Ya, dalam perkembangan agama Buddha terdapat beberapa aliran atau mazhab yang muncul dari hasil penafsiran yang berbeda-beda terhadap ajaran Buddha serta pengaruh kebudayaan setempat di mana agama Buddha berkembang.

Apakah yang unik dari agama Buddha?
Agama Buddha adalah agama yang unik di antara agama-agama besar di dunia karena menempatkan diri manusia pada posisi apa adanya sebagai pelaku dan penentu utama kebaikan dan keburukan yang ada pada dirinya. Agama Buddha juga menarik dan unik karena para pemeluknya dapat mencapai tingkatan yang sama dengan pendirinya (Sang Buddha) jika mengikuti jalan yang telah diajarkan-Nya.
Sebagai contoh, di dalam agama Yahudi, Abraham sebagai pendiri membuat perjanjian dengan Tuhan dan Musa diberikan Hukum Taurat, selain mereka tidak akan ada lagi orang lain yang menempatkan posisi yang sama dengan mereka. Dalam agama Kristen, hanya ada satu Kristus. Dalam agama Islam, Muhammad dianggap sebagai nabi terakhir, orang lain tidak bisa menjadi nabi setelahnya. Sebaliknya, dalam agama Buddha, semua orang dapat mencapai kebijaksanaan, pencerahan dan gelar yang sama dengan Siddhattha Gotama, yaitu Buddha (Yang Telah Sadar).

Dari manakah untuk memulai mempelajari agama Buddha?
Mulailah dengan mengetahui ajaran-ajaran dasar yang merupakan ciri khas dari agama Buddha, seperti Empat Kebenaran Mulia dan Tiga Karakter Keberadaan. Pelajari dari awal hal-hal tersebut dan lakukanlah beberapa penelitian mengenainya ke berbagai narasumber Buddhis tepercaya.

Bagaimanakah caranya mendapatkan informasi mengenai agama Buddha?
Infomasi mengenai agama Buddha bisa didapat melalui berbagai macam cara antara lain dengan mengunjungi vihara, membaca buku, hingga mengakses situs-situs Buddhis di internet.
Cara terbaik adalah dengan mengunjungi vihara untuk bertanya langsung kepada para biarawan (bhikkhu/bhiksu) dan mendengarkan ceramah mereka. Untuk cara ini seseorang perlu bisa membedakan antara vihara dengan tempat ibadah agama lain misalnya dengan bio atau kelenteng yang merupakan tempat ibadah kepercayaan tradisi Tionghoa. Informasi juga bisa didapat melalui buku-buku agama Buddha yang beredar luas di toko-toko buku dari penerbit Buddhis. Untuk cara ini seseorang perlu melakukan cek silang isi buku yang satu dengan buku-buku lainnya untuk menghindari kesalahpahaman. Internet juga dapat menjadi tempat mendapatkan informasi mengenai agama Buddha, dari artikel hingga buku elektronik Buddhis dapat dikumpai. Akseslah situs-situs Buddhis yang terpercaya yang sering dijadikan sebagai rujukan oleh situs-situs lainnya. Untuk cara ini seseorang juga perlu melakukan cek silang isi antara situs yang satu dengan situs yang lainnya.

Bagaimanakah caranya menjadi umat Buddha?
Hal utama untuk mulai menjadi umat Buddha adalah dengan mulai mengkaji dan menerapkan praktik-praktik ajaran Buddha ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian secara batin seseorang telah menerima Buddha sebagai Guru, Dharma sebagai ajaran Kebenaran dan Ariya Sangha sebagai teladan.
Pastikan keinginan untuk menjadi umat Buddha karena ajaran Buddha terbukti membantu membawa perubahan batin kita ke arah yang lebih baik dan kita merasa nyaman dan cocok akan hal itu. Bukan karena indah dan menariknya tradisi di mana agama Buddha berkembang, seperti tradisi bela diri Shaolin dari Tiongkok. Bukan karena beberapa selebriti yang beralih keyakinan menjadi Buddhis. Bukan juga karena kebencian kepada agama atau kepercayaan lain. Dan lain sejenisnya.

CATATAN
Topik ini hanyalah merupakan pengenalan awal ajaran agama Buddha secara singkat, bukan merupakan inti sari atau rangkuman dari seluruh ajaran agama Buddha yang sangat luas dan dalam. Untuk mengenal ajaran agama Buddha lebih jauh, disarankan untuk melanjutkan membaca topik-topik lainnya.

Kotbah terakhir SANG BUDDHA D i Hutan Sala milik Suku Malla, di antara Pohon Sala besar di dekat Kusinara, Sang Buddha memberikan kot...